Mengenal Garam Kusamba Bali yang Dibuat Secara Tradisional

Aktualita.co - Saat ini garam Kusamba Bali seringkali disandingkan dengna garam Himalaya sebagai produk yang lebih baik. Salah satu klaim yang sering disebutkan adalah jika garam Bali Kusamba adalah produk organik.

Lalu apa sebenarnya garam Kusamba Bali tersebut?


Baca Juga : 4 Perbedaan Garam Dapur dan Garam Himalaya Pink

Garam Kusamba Bali pada dasarnya sama dengan proses pengolahan garam lainnya di seluruh Indonesia. Garam ini dihasilkan dari mengolah air laut pantai Kusamba menjadi garam dengan cara tradisional yaitu proses pengeringan menggunakan cahaya matahari langsung.

Bagian paling berbeda adalah garam Kusamba diolah masih menggunakan cara-cara tradisional. 

Selain pengiringan dengan matahari, proses tradisional yang dipertahankan yaitu air laut dipikul menggunakan dua buah penampungan air ke lokasi pengeringan dan tidak menggunakan pompa air.

Alat tradisional juga pada alat-alat kerja mereka. Apni Tristia Umiarti, dalam makalahnya Kusamba dan Petani Garam (Univesitas Udayana 2018) menyebutkan banyak alat tradisional yang digunakan petani garam Kusamba.

Misalnya, alih-alih menggunakan sekop mereka menggunakan penyodohan yang terbuat dari batang pohon kelapa yang digunakan untuk mengambil pasir. Demikian pula Tulud yang serupa alat untuk meratakan pasir juga terbuat dari batang kelapa.

Baca Juga : 5 Tambang Garam Terbesar di Dunia

Dan masih  banyak lagi peralatan lainnya yang semuanya terbuat dari bahan bahan alam.

Proses produksi garam Kusamba kini dijadikan objek wisata. Desa penghasil garam Kusamba terletak di desa Kusamba. Kecamatan Dawan, kabupaten Klungkung, Bali. Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karangasem. Jika dari wilayah Kuta sekitar 60 menit berkendaraan, melalui jalan bypass Ida Bagus Mantara.

Citra garam Kusamba yang unik tersebut rupanya tidak sejalan dengan larisnya garam ini dipasaran. Karena itulah baru beberapa tahun terakhir pemerintah setempat giat mempromosikan garam Kusamba.