Insiden
ini pun mengundang banyak perhatian dari berbagai kalangan. Salah
satunya dari Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA
Unhas).
Kejadian ini dianggap teguran bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar lebih memperhatikan museum.
"Kami
ISLA Unhas menyayangkan musibah terbakarnya museum bahari jakarta.
Museum bahari adalah peninggalan sejarah kebaharian nusantara yang
seharusnya dijaga keberadaannya," jelas Ketua ISLA Unhas, Darwis Ismail
saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Maritim, Rabu
(17/01/2018).
Kata dia, Museum Bahari adalah
museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan
kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
"Disana
banyak barang barang berharga peninggalan kebaharian nusantara sejak
jaman Belanda dan menjadi tempat pembelajaran publik untuk mengenal
tentang potensi kelautan nasional," jelas Darwis.
ISLA
Unhas, kata Darwis mendesak Gubernur DKI Jakarta dan wakilnya Sandiaga
Uno untuk mengaudit semua aset museum yang terbakar.
"Kami
minta pak Gubernur dan wakilnya untuk turun tangan. Kami khawatir ada
barang yang hilang. Polri juga harus melakukan penyelidikan dengan
seksama," jelasnya.
Lebih lanjut ISLA Unhas
meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk secepatnya membangun kembali
musem bahari agar dapat berfungsi seperti semula.
Menurutnya,
museum bahari merupakan salah satu simbol kejayaan sektor maritim
Indonesia. Untuk itu perlu perhatian lebih menjaga keamanan dan
perawatan. (PR)