Komentar
Aktualita.co - Brasil akhirnya resmi memiliki presiden baru setelah Jair Bolsanaro dilantik pada Selasa, 1 Januari 2019 waktu setempat.
Salah satu pidato penting pelantikannya adalah ia berjanji memerangi korupsi dan juga bekerja tanpa kenal lelah hingga Brasil akan mencapai tujuannya.
"Saya akan bekerja tanpa lelah, sehingga Brasil bisa mewujudkan mimpinya," kata Bolsonaro setelah dilantik, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (2/1/2019). "Sumpah saya adalah memperkuat demokrasi Brasil."
Jair Bolsanaro adalah mantan kapten Angkatan Darat dan pengagum kediktatoran militer negara 1964-1985, walau demikian ia berjanji akan mematuhi norma-norma demokrasi.
Ia dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan konservatif. Salah satu kritik tajamnya yang sempat membuatnya dipencara saat ia menulis sebuah artikel di majalah Veja yang mengkritik rendahnya upah pejabat militer. Ia kemudian ditahan selama 15 hari meski mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya di militer; ia dinyatakan tidak bersalah dua tahun kemudian.
Dari berbagai pernyataanya semasa kampanye, salah satu yang banyak disorot adalah rencananya memindahkan kedutaan besar Brasil di Israel ke Yerussalem
Jair Bolsanaro memang dianggap memiliki hubungan yang dekat dengan Amerika Serikat dan Israel. Tak heran jika Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang memberikannya ucapan selamat.
"Congratulations to President @JairBolsonaro who just made a great inauguration speech - the U.S.A. is with you!" tulis Donald Trump pada akun twitternya.
Pernyataan Bolsonaro yang akan memindahkan kedutaan besar Brasil ke Yerussalam diberitakan oleh media Independent mengutip twitnya.
The Jerussalem Post juga menuliskan kuatnya hubungan Jair Bolsonaro dengan Netanyahu yang sempat mengungkapkan pada twittnya mengenai penghargaan yang diterimanya dari pemerintah Brasil.