Ridwan Kamil menyatakan, Bandung selaku ibu kota solidaritas Asia Afrika memiliki peran dan tanggung jawab menolak segala bentuk kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan ras, suku bangsa, maupun agama.
“Bandung sendiri menjadi contoh. Kita adalah kota yang menghormati perbedaan kebebasan beragama. Nah kita sangat sedih dengan kejadian di Myanmar. Kita meyakini bahwa membunuh satu manusia sama dengan membunuh seluruh kemanusiaan,” ucap Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Senin (4/9).
Menurutnya, kekerasan hanya akan menimbulkan rantai kebencian baru. Kekerasan bukanlah solusi atas permasalahan yang menimpa umat manusia.
Untuk itu, Wali Kota turut menyerukan agar Pemerintah Myanmar menghentikan segala bentuk kekerasan yang ditimpakan kepada warga Rohingnya di Rakhine. Apa yang terjadi di Myanmar merupakan duka bagi dunia dan kemanusiaan.
“Oleh karena itu kita mendesak kepada Pemerintah Myanmar bahwa seluruh dunia itu sedang melihat dan memperhatikan dan mengungkapkan rasa sedihnya. Segeralah hentikan tragedi kemanusiaan ini atas nama apapun juga. Kedepankan dialog kemanusiaan,” tegasnya.
Tak hanya kepada Pemerintah Myanmar, ia juga mengajak kepada negara-negara yang berada di sekitarnya agar juga mau membukakan pintu bagi para pengungsi Rohingya. Memberikan pertolongan kepada mereka adalah wujud rasa persaudaraan sesama umat manusia.
“Yakinilah bahwa kamipun pasti membantu kalau butuh kebutuhan kebutuhan untuk para pengungsi baik melalui PBB ataupun langsung dari Bandung,” imbuhnya.
Ridwan Kamil sendiri telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk memberikan bantuan bagi warga Rohingya, sebagaimana yang ia lakukan untuk warga Palestina beberapa waktu lalu. Instruksi tersebut ia sampaikan kepada Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) hingga ke kewilayahan dan masjid-masjid.
“Mudah-mudahan dalam 7 hari ini kita akan kirimkan melalui tim cepat tanggap yang selalu dan sudah berada di sana untuk menyalurkan bantuan,” tandasnya.(Buddy Wirawan)