Notification

×

Iklan

Iklan

Pentingnya Peran Pohon Bagi Lingkungan Perkotaan

Kamis, 23 Oktober 2025 | 16.50 WIB Last Updated 2025-10-23T09:50:33Z


Hadirnya pepohonan tidak hanya penting di kawasan hutan, tetapi juga dibutuhkan kehadirannya di lingkungan perkotaan. Banyak negara telah mengampanyekan penanaman pohon secara masif untuk menggairahkan gerakan kehutanan perkotaan. 


Dalam konteks Indonesia, di Jabodetabek telah terjadi penurunan luas tutupan pohon atau vegetasi. Sebaliknya justru terjadi peningkatan tutupan lahan berupa semakin luasnya area terbangun. 


Data Mapid menyebutkan luas tutupan pohon mengalami penurunan dari 158.755 meter persegi pada tahun 2017 menjadi 149.517 meter persegi pada tahun 2022.  Faktor semakin terbatasnya lahan menjadi salah satu penyebab hal ini. 


Tentu saja pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur No.24 Tahun 2021 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pohon, yang mencakup database pohon, inventarisasi, dan pengelolaan yang lebih sistematis


Sementara itu, sejumlah pohon perindang di jalan-jalan juga harus mengalami penebangan. Salah satu penyebabnya karena tidak tepatnya pemilihan pohon di mana pohon yang ditanam memiliki akar agresif. 


Lihat  juga: beragam berita lingkungan dari https://dlhmandailingnatal.org/


Manfaat Lingkungan Penanaman Pohon di Perkotaan  


a) Penurunan suhu dan efek “urban heat island”


Kota‐kota umumnya mengalami fenomena “pulau panas perkotaan” (urban heat island) — yakni suhu di kawasan padat bangunan lebih tinggi daripada kawasan hijau. Penelitian di kota Palu menunjukkan bahwa area dengan vegetasi pepohonan 60 % memiliki suhu permukaan rata-rata sekitar 28 °C, sementara area yang dikuasai vegetasi non-pohon (hanya 10 %) mencapai rata-rata 32 °C. 


Dalam catatan WRI Indonesia, pohon melalui proses penguapan air (evapotranspirasi) dan naungan dapat menurunkan suhu lokal serta memperbaiki kenyamanan termal di kota. 


b) Penyerapan karbon dan mitigasi perubahan iklim


Walau pohon perkotaan bukan solusi tunggal terhadap perubahan iklim, mereka tetap memainkan peran penting sebagai penyerap atau penahan karbon (carbon sink) dan membantu mengurangi emisi akibat kegiatan kota. Sebagai contoh, di kota Banda Aceh tercatat bahwa hutan kota berpotensi menyimpan biomassa yang signifikan sebagai penyerapan karbon. 


Di kota Jakarta, pemerintah menerbitkan regulasi pengelolaan dan perlindungan pohon untuk memperkuat upaya berbasis alam (nature-based solutions). 


c) Pengendalian air hujan dan banjir


Pohon membantu mengurangi aliran permukaan (run-off) air hujan melalui tajuk yang menangkap hujan dan akar yang memperkuat infiltrasi dan penahanan air. Di Jakarta, pohon disebut sebagai elemen penting untuk mitigasi banjir dan pengendalian limpasan air. 


d) Kualitas udara


Kota besar di Indonesia mengalami tingkat polusi udara yang tinggi akibat kendaraan bermotor, industri, dan aktivitas padat lainnya. Pohon dapat membantu menyaring partikel udara, menyerap gas berbahaya dan meningkatkan kualitas udara lokal. 


Lebih Dari Sekadar Estetika


Pohon di perkotaan bukan hanya “hiasan” atau “bagian estetika” – mereka adalah elemen vital dalam menjaga kualitas hidup di kota. Di Indonesia, dengan tantangan urbanisasi, perubahan iklim, polusi udara, dan banjir, pohon perkotaan punya peran yang sangat penting. Manfaatnya menyentuh berbagai aspek: lingkungan, kesehatan, sosial, ekonomi. Namun, manfaat tersebut tidak otomatis muncul tanpa perencanaan, pemeliharaan, dan distribusi yang adil. Untuk menjadikan kota-kota kita lebih hijau, nyaman, dan tahan terhadap perubahan iklim, pohon harus diperlakukan sebagai bagian fundamental dari tata kota.


Tentu saja pemeliharaan pohon di perkotaan tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Masyarakat juga harus terlibat aktif untuk memilihara pohon atau juga tanaman pot. 


Temukan beragam berita lingkungan dari https://dlhmandailingnatal.org/