Aktualita, Bandung - Di sebuah rumah sederhana di sudut kota, seorang perempuan duduk menata meja makan sembari sesekali melirik kamera ponselnya. Tidak ada pencahayaan profesional, tidak ada studio khusus, bahkan tidak ada tim produksi. Namun dari ruangan inilah, puluhan ribu pasang mata menyaksikan, belajar, dan terinspirasi. Perempuan itu adalah Devi Nursitasari, ibu rumah tangga kelahiran 10 Juli 1992, yang kini dikenal luas di media sosial berkat konten sederhana seputar kehidupan rumah tangga.
Sebelum dikenal sebagai kreator konten, Devi adalah seorang bidan. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 Kebidanan, ia langsung mengabdikan diri di profesi yang sudah lama ia impikan. Meski hanya berlangsung selama satu tahun, pengalaman itu memberinya banyak pelajaran tentang kerja keras, kedisiplinan, dan empati. Namun, kehidupan rumah tangga memaksanya menghadapi kenyataan lain. Suaminya bekerja di bidang yang mengharuskan mobilitas tinggi, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Situasi ini membuat Devi harus mengambil keputusan besar: berhenti dari pekerjaannya dan memilih ikut suami.
“Bagi saya, keputusan itu berat sekali. Saya sudah terbiasa bekerja, punya rutinitas profesional, dan merasa bermanfaat bagi banyak orang. Tapi sebagai istri, saya juga sadar harus mendukung suami. Jadi akhirnya saya berhenti,” kenangnya dalam wawancara.
Keputusan itu membawa konsekuensi besar. Dari seorang perempuan yang aktif di dunia kerja, Devi kini sepenuhnya beralih menjadi ibu rumah tangga. Hari-harinya diisi dengan rutinitas domestik: memasak, membersihkan rumah, mengurus anak, dan mendampingi suami. Lama-kelamaan, muncul rasa kehilangan. “Jujur saja, waktu itu saya sempat merasa seperti kehilangan diri saya sendiri. Sehari-hari rutinitasnya sama, monoton, dan kadang bikin jenuh,” ujarnya.
Segalanya berubah pada September 2021. Dengan rasa iseng, Devi mulai merekam aktivitas sehari-hari di rumah menggunakan ponsel. Ia mengunggahnya ke YouTube tanpa ekspektasi besar. Konten itu sederhana: membersihkan dapur, menata ruang tamu, atau berbagi tips memilih peralatan rumah tangga. Tak disangka, sambutannya begitu hangat. Banyak penonton merasa relate dengan kehidupannya. Mereka menemukan potret diri mereka dalam keseharian Devi. “Saya kaget sekali, karena ternyata banyak yang bilang, ‘Kak, kontenmu seperti kehidupan saya sehari-hari. Rasanya senang melihat ada yang sama-sama berjuang sebagai ibu rumah tangga,’” kata Devi sambil tersenyum.
Dari YouTube, Devi kemudian merambah Instagram dan TikTok. Akun Instagram @devinursita, TikTok @devinursitaa, dan kanal YouTube “Devi Nursitasari” perlahan berkembang. Ia mulai dikenal sebagai kreator home and living dengan ciri khas kesederhanaan. Seiring berjalannya waktu, Devi tak hanya berbagi rutinitas, tetapi juga mengulas produk rumah tangga. Tanpa ia sadari, langkah itu membuka pintu rezeki baru. Brand-brand besar mulai melirik. Tawaran kerja sama datang satu per satu.
“Awalnya saya tidak pernah terpikir bisa mendapat penghasilan dari sini. Rasanya masih aneh, karena dulu saya sempat merasa ‘tidak produktif’. Tapi sekarang, lewat konten, saya bisa membantu keuangan keluarga,” ujarnya.
Pengalaman itu juga membawa kejutan lain. Rumah sederhana yang ia tempati perlahan terisi produk rumah tangga hasil kolaborasi dengan berbagai brand. Dari perabot, elektronik, hingga perlengkapan dapur—semuanya datang sebagai bagian dari kerja sama. “Kalau saya pikir-pikir, ini luar biasa. Rumah saya yang dulu kosong, sekarang terisi produk dari brand-brand besar. Semua berawal dari konten sederhana,” katanya.
Aktif di media sosial juga membuka kesempatan Devi menjalin relasi dengan sesama kreator. Ia berinteraksi dengan para content creator home and living, saling berbagi pengalaman, dan berkolaborasi. Dari ruang rumah yang awalnya terasa sempit, Devi kini memiliki jejaring luas.
“Rasanya seperti punya dunia baru. Saya tidak lagi merasa sendirian. Ada banyak ibu rumah tangga lain yang juga berjuang lewat konten, dan kami bisa saling mendukung,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar materi, Devi merasakan transformasi dalam dirinya. Ia menemukan kembali kepercayaan diri yang dulu sempat hilang. Dari seorang ibu rumah tangga yang merasa monoton, ia kini menjadi sosok yang produktif, mandiri, dan bermanfaat.
“Sekarang saya merasa lebih berarti. Saya tetap bisa menjaga anak-anak di rumah, tapi juga punya penghasilan sendiri. Itu membuat saya lebih mandiri dan lebih percaya diri,” tuturnya.
Cerita Devi menjadi bukti bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari panggung besar. Terkadang, justru dari ruang sederhana seorang ibu rumah tangga, lahir inspirasi yang mengubah hidup banyak orang. Kisah Devi juga merefleksikan perubahan sosial yang lebih luas. Di era digital, ibu rumah tangga tidak lagi hanya dilihat dari peran domestik semata. Media sosial membuka ruang baru untuk berkarya, berkontribusi, dan menghasilkan. Devi menjadi salah satu representasi dari gelombang baru perempuan yang memanfaatkan teknologi untuk memperkuat peran mereka, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
“Kalau boleh saya memberi pesan, jangan pernah meremehkan apa yang kita punya. Saya hanya ibu rumah tangga biasa, dengan rumah sederhana. Tapi ternyata dari situ, saya bisa mendapatkan banyak hal yang dulu tidak pernah saya bayangkan. Kuncinya adalah berani mencoba,” ucap Devi di akhir wawancara.
Perjalanan Devi Nursitasari adalah kisah tentang kehilangan jati diri, pencarian, dan akhirnya menemukan jalan baru. Dari seorang bidan yang harus melepaskan profesinya, menjadi ibu rumah tangga yang sempat merasa hampa, kini ia menjelma sebagai kreator konten yang menginspirasi. Ia membuktikan bahwa kesederhanaan bukan penghalang. Justru dari situlah lahir cerita yang autentik, menyentuh, dan penuh makna. Kisah Devi adalah tentang keberanian, konsistensi, dan keikhlasan menjalani proses. Pada akhirnya, ia menemukan bahwa rumah sederhana bukanlah batas, melainkan panggung yang bisa mengantarnya ke dunia yang lebih luas.