Aktualita.co - True Love, track nomor 6 dalam album CityJ
akhirnya didapuk menjadi single terbaru sekaligus penutup dari fokus Elephant
Kind terhadap album tersebut. Satu tahun menjadi rentang waktu yang cukup untuk
mereka fokus dalam mempromosikan kencang album CityJ dan bersiap untuk lebih
terbuka dengan pengalaman-pengalaman baru lainnya.
Menurut siaran pers yang diterima, Selasa (31/10), single
ini juga dirasa tepat untuk mewakilkan rasa terima kasih dan cinta mereka
terhadap penikmatnya atas album CityJ yang berjalan lancar sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Selaras dengan judul True Love, melalui lagu ini Bam
Mastro (vokal/gitar), Dewa Pratama (vokal/multi instrument/gitar) dan Bayu
Adisapoetra (drum) ingin menyampaikan rasa cinta mereka terhadap penikmat
Elephant Kind.
“True Love ditulis untuk menjadi anthem dari perasaan cinta
yang sesungguhnya. Bukan hanya di perkataan, tapi rasa yang intim antara satu
dengan lainnya. Ini yang Elephant Kind ingin sampaikan juga ke pendengar kami
di manapun. Satu tahun belakangan begitu menakjubkan, kami merasakan energi
cinta yang besarnya sama seperti cinta kami terhadap mereka dan lagu ini yang
menjadi gambarannya,” ujar Bam sang frontman menjelaskan.
Elephant Kind adalah grup musik yang juga memiliki fokus ke
dalam visual untuk karya-karya mereka. Scenarios: A Short Film by Elephant Kind
(2014) dan Promenades: A Short Film by Elephant Kind (2015), Beat The Odinary,
Montage dan film pendek mereka, Julian Day yang berkolaborasi bersama sutradara
Gianni Fajri menjadi buktinya. Fokus ini juga tidak lepas untuk single True
Love. Bam Mastro cs juga menginginkan sebuah visualisasi yang memiliki gambaran
yang tepat dari setiap lirik yang mereka rangkai dalam lagu tersebut. Hingga
proyek ini tertuju ke satu nama, Jordan Marzuki.
“Ide awalnya adalah kami (Elephant Kind) ingin membuat film
thriller/horror yang menjadi gambaran True Love ini dan Jordan Marzuki adalah
orang tepat. Dia memiliki taste tersendiri dalam berkarya, berbeda dan memiliki
keberanian untuk mengeksplorasi ide-ide gila yang kami sampaikan. Elephant Kind
adalah seniman yang posesif dengan karyanya, tapi dengan Jordan Marzuki kami
begitu percaya. Dan kami sangat suka hasilnya. Sesuai dengan yang kami
bayangkan,” ujar Bam Mastro puas.
Ada chemistry yang baik antara Elephant Kind dan Jordan
Marzuki untuk True Love ini. Ada kesamaan persepsi tentang True Love yang
mereka tangkap masing-masing. Ide dari Elephant Kind dimana cerita tentang tiga
remaja dikembangkan melalui dekonstruksi plot untuk membuat video musik ini
lebih tidak linear dan ada benang merah yang bisa menjadi barometer intensitas
suspense dari scene-scene yang tersaji.
“Elephant Kind datang dengan ide yang cukup matang dari segi
karakter, plot dan cerita yang sebenarnya memudahkan karena idenya hampir sama
dengan style yang saya mau. Tantangannya adalah merealisasikan dalam bentuk
genre teenage horror flick dengan adegan kekerasan yang cukup ekstrim, dengan
sentuhan hubungan antara dua wanita yang mungkin agak tabu dalam kultur kita,” tandas
Jordan.(Buddy Wirawan)