Pengertian, Cara Pengelolaan dan Contoh Sampah Organik dalam Kehidupan Sehari-hari -->

Iklan Semua Halaman

Pengertian, Cara Pengelolaan dan Contoh Sampah Organik dalam Kehidupan Sehari-hari

Selasa, 07 Juni 2022


Sampah menjadi benda yang selalu ada di sekitar manusia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan sampah dalam dua kategori yaitu sampah dalam arti sebenarnya dan arti kiasan. KBBI menuliskan sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai dan lain sebagainya. Kata "sampah" juga punya arti kiasan yang berarti hina. Misalnya kata "sampah masyarakat." Dari pengertian tersebut kita bisa melihat bahwa terkadang sebuah benda dianggap sampah bagi orang lain, tetapi orang lainnya menganggap benda tersebut bukan sampah karena masih bisa digunakan atau dimanfaatkan.


Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pasal 1 menyebutkan pengertian sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.


Sampah hadir di kehidupan manusia karena proses manusia berkegiatan. Tak heran kemudian, semakin banyaknya manusia yang berada di sebuah wilayah, maka sampah yang mereka hasilkan juga semakin banyak baik dari segi jenis sampah maupun volume sampah, terlebih jika tidak disertai kesadaran untuk memanfaatkan kembali sampah yang dihasilkan.


Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) melansir bahwa pada tahun 2021 data dari 197 kabupate/kota se-Indonesia ada sebanyak 24.898.673 ton sampah/tahun yang 8 juta ton di antaranya belum terkelola.  Adapun jenis sampah didominasi oleh sampah sisa makanan sebanyak 29,2 persen iikuti sampah berupa kayu/ranting/daun sebesar 12,3 persen.


Jenis-Jenis Sampah


Untuk memudahkan mengatasi persoalan sampah, maka kita harus mengenal jenis-jenis sampah. Pada dasarnya sampah berdasarkan sumbernya terdiri dari sampah alam (diproduksi oleh alam), sampah manusia (sampah hasil pencernaan manusia), sampah konsumsi (sampah dari proses pemakaian barang/makanan), sampah nuklir, sampah industri (termasuk sampah medis), dan sampah pertambangan.


Adapun sampah berdasarkan sifatnya terdiri dari sampah organik (degradable), sampah anorganik (undergradable) dan sampah beracun (sampah B3).


Dalam tulisan ini kita akan fokus membahas sampah organik yang merupakan sampah terbesar yang dihasilkan di rumah tangga dan paling dekat dengan kehidupan manusia.


Pengertian dan Contoh Sampah Organik


Apa itu sampah organik ? Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk karena berasal dari sisa makanan, hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Disebut sebagai organik karena sampah-sampah ini berasal dari mahluk hidup karena itu sampah ini mudah membusuk dan dapat diolah menjadi kompos.


Contoh sampah organik yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari misalnya sisa  makanan, daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, dan lain sebagainya.


Lalu bagaimana dengan kertas dan kardus? Apakah ia termasuk sampah organik mengingat kertas dan kardus juga berasal dari tumbuhan (kayu).  Kertas dan kardus termasuk jenis sampah anorganik, karena itu dalam proses pengolahannya sebagai baik kertas dan kardus lebih sering di daur ulang.


Cara Pengelolaan Sampah Organik


Pengelolaan sampah organik punya banyak cara. Tetapi satu hal yang pasti, selain diolah sampah organik juga harus dikurangi. Salah satu caranya yaitu mengurangi sampah dari sisa makanan. Sebisa mungkin dengan cara tidak memasak berlebihan atau membuang-buang makanan (reduce).


Pengelolaan sampah organik pada dasarnya adalah proses yang dilakukan dari sumber, penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan hingga proses akhir sampah. Tetapi untuk sampah organik sebaiknya pengelolaan sampah dilakukan dengan rantai pengelolaan yang pendek. Misalnya pengelolaan sampah dilakukan di rumah tangga atau di lingkungan terdekat warga. 


Cara terbaik melakukan pengelolaan sampah organik adalah dengan melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah (dari sumbernya). Sampah organik dikumpulkan dan dibagi berdasarkan jenisnya. Selanjutnya sampah organik bisa dimanfaatkan dan diolah sebagai berikut :


1. Dibuat Kompos


Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk kompos yang berguna untuk memberi nutrisi bagi tanah yang pada gilirannya bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan/tanaman. Untuk jenisnya, sampah yang bisa dimanfaatkan yaitu sampah coklat dan sampah hijau. Pengertian sampah coklat ialah sampah organik yang bersifat kering seperti daun/ranting. Adapun sampah hijau yaitu sampah organik basah yang biasanya kaya nitrogen seperti sisa sayur atau kotoran hewan.


2. Memanfaatkan untuk Biogas


Sampah organik seperti kotoran hewan bisa dimanfaatkan sebagai biogas yang dapat digunakan untuk bahan bakar pengganti gas LPG.


3. Memanfaatkan Makhluk Pengurai


Sampah organik bisa juga dikurangi dengan memanfaatkan jasa makhluk hidup pengurangi seperti magot. Magot merupakan larva lalat yang bermanfaat sebagai makanan hewan unggas dan ikan. Saat ini banyak petani yang melakukan budidaya magot, yang selain bisa mengurangi sampah organik juga memiliki nilai ekonomis.