Aktualita.co - Saat membuka acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4/2018). Presiden Jokowi mengungkap jika racun kalajengking merupakan komoditas paling mahal di dunia.
"Sekarang saya mau bertanya, apa komoditas yang paling mahal di dunia, pasti banyak yang menjawab emas. Bukan emas," kata Jokowi.
"Komoditas yang paling mahal di dunia sekarang ini adalah racun dari scorpion, racun dari kalajengking."
"Harganya 10,5 juta USD (dolar Amerika Serikat) per liter, artinya berapa, 145 milyar pe liter."
Lalu seperti apakah fakta mengenai racun kalajengking ini?
Kalajengking mengeluarkan racun atau bisa mereka sebagai bentuk perlawanan tubuh menghadapi predator dan membunuh mangsa. Diketahui ada berbagai macam varian kalajengking dan hanya 25 persen yang berbahaya bagi manusia.
Berbeda dengan ular yang menyemburkan bisa dari mulutnya, kalajengking mengeluarkan bisa dari ekornya. Proses mengeluarkan bisa dari kalajengking disebut milking atau memerah. Caranya adalah memberi kejutan listrik berdaya rendah. Daya listrik ini disebut tidak akan menyakiti kalajengking tersebut.
Walau racun kalajengking dikenal mematikan, tetapi racun ini juga bisa digunakan untuk menyembuhkan. Bisa jadi inilah yang membuatnya mahal, karena untuk mendapatkannya sangat sulit bahkan harus mempertaruhkan nyawa. Walaupun demikian banyak tempat sudah menggunakan robot untuk mengeluarkan racun pada kalajengking. Salah satunya robot VES-4. Robot ini mampu mengeluarkan bisa/racun 4 kalajengking sekaligus tanpa membahayakan kalajengking.
Selain itu, racun yang dihasilkan dalam satu kalajengking tidaklah banyak. Rata-rata hanya didapatkan 0,006mg - 2 mg racun dari satu ekor kalajengking. Jadi paling tidak dibutuhkan 500 kalajengking untuk mendapatkan 1 liter racun.
Karena itu racun kalajengking menjadi cairan termahal di dunia yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan racun ular kobra.
Manfaat Racun Kalajengking
Seperti dituliskan dalam Wired.co.uk, racun kalajengking dapat menyembuhkan penyakit kanker. Para peneliti dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, Universitas Washington dan startup Blaze Bioscience telah mengembangkan teknologi untuk memanfaatkan racun kalajengking tersebut sebagai obat kanker.Selain itu, penelitian juga mengungkapkan jika racun kalajengking sebagai obat penghilang rasa sakit.
Penelitian lainnya mengungkapkan jika acun kalajengking dapat menghalangi keropos tulang dan menjadikannya zat yang berguna untuk mengobati kondisi seperti rheumatoid arthritis dan osteoartritis.
Racun kalajengking berdasarkan keterangan peneliti dari Universitas Maryland yang melakukan percobaan pada tahun 2011 silam yang telah memodifikasi jamur parasit yang berisi zat yang ditemukan dalam racun kalajengking untuk menyerang parasit malaria yang ditemukan di dalam nyamuk.