Mengenal IMS Indoor Multifunction Stadion di Kompleks GBK -->

Iklan Semua Halaman

Mengenal IMS Indoor Multifunction Stadion di Kompleks GBK

Rabu, 01 Juni 2022

Sumber : Kementerian PUPR

 

AKTUALITA.CO - Infrastruktur olahraga semakin beragam dan terus dikerjakan di Indonesia. Salah satunya Indoor Multifunction Stadion yang disiapkan untuk ajang Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 di mana Indonesia, Jepang dan Filipina menjadi tuan rumah bersama. 

 

IMS mulai dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak Desember 2021 lalu. Pembangunan IMS dilaksanakan secara Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) tahun 2021-2023 senilai Rp 639,1 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya-PT Nindya Karya-PT Penta (KSO).

 

IMS didirikan pada lahan seluas 30.720 m2 dengan luas tapak bangunan 20.852,79 m2 dan dapat menampung penonton sejumlah 16.088 orang dengan fungsi utama sebagai Lapangan Basket yang memiliki 1 FOP dan 2 lapangan Latihan. 

 

Selain sebagai lapangan basket, IMS juga dapat dimanfaatkan sebagai lapangan voli, badminton, tinju, MMA, tenis, atletik, serta fungsi non olahraga lainnya seperti konser, seminar dan pertunjukan khusus lainnya.

 

Baca Juga  : 5 Fakta Menarik Banten International Stadium 

 

Secara desain, konstruksi stadion indoor terdiri dari 4 lantai tribun dilengkapi atap space frame. Trend bangunan ramah lingkungan atau bangunan hijau juga diterapkan pada IMS. Berlokasi tidak jauh dari GOR Indoor Basket Hall A Kompleks GBK, bangunan ini ditargetkan selesai pada Juni 2023. 

 

Karena berada di areal Kompleks GBK yang juga merupakan bangunan cagar budaya, maka pembangunan IMS dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kaidah pelestarian bangunan cagar budaya.  Seperti diketahui, Kompleks Gelora Bung Karno telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya sesuai dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 475 Tahun 1993 tentang Penetapan Bangunan-Bangunan Bersejarah di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

 

Stadion IMS dirancang oleh arsitek Widharko dengan konsep desain  terinspirasi dari kerajinan tangan anyaman keranjang, sebuah produk seni budaya Indonesia yang erat dengan aspek kehidupan bangsanya. Prinsip anyaman yang saling bertumpang dan bertumpuk diabstraksikan menjadi bentuk massa bangunan berlapis dengan variasi pola yang unik, merepresentasikan ‘spirit of craftsmanship’. Bangunan ini juga dibangun dengan pendekatan ‘sikap’ yang mengadaptasi bahasa arsitektur sekitar.