Peristiwa Sejarah 7 Januari : Indonesia Mengumumkan Keluar dari PBB hingga Galileo Menemukan Satelit Jupiter -->

Iklan Semua Halaman

Peristiwa Sejarah 7 Januari : Indonesia Mengumumkan Keluar dari PBB hingga Galileo Menemukan Satelit Jupiter

Kamis, 06 Januari 2022



AKTUALITA.CO - Peristiwa sejarah apa yang terjadi pada 7 Januari? Berikut ulasan dari tim Aktualita.co  mengenai hari peringatan dan hari penting yang terjadi pada 7 Januari. 


1. Indonesia Mengumumkan Keluar dari PBB


Sebelum menyatakan keluar dari PBB, pada tanggal 31 Desember 1964, Presiden Soekarno telah menyatakan ketidakpuasannya terhadap PBB dan mengancam akan keluar dari PBB apabila PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK PBB. 


Sukarno menilai pembentukan Malaysia adalah proyek kolonialisme Barat yang akan mengancam eksistensi Indonesia yang baru merdeka. Ia melabeli Malaysia sebagai boneka bentukan Inggris—negara yang sempat menjajah Hindia Belanda pada 1811-1816. Inggris dianggap akan menggunakan negara baru di Semenanjung Malaya untuk mengetatkan kontrol dan kekuasaan. Dengan kata lain, mereka hendak melanjutkan kolonialisme gaya baru.


7 Januari 1965 sebenarnya bukanlah tanggal Indonesia mengundurkan diri, tetapi justru tanggal PBB menjadikan Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. 


Kemudian pada 20 Januari 1965, Menteri Luar Negeri RI, Subandrio, mengirimkan surat resmi yang berisi pengunduran diri Indonesia dari PBB. Surat itu menyatakan Indonesia keluar dari PBB sejak tanggal 1 Januari 1965.


Setelah pergantian kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru, pada 19 September 1966, Indonesia mengumumkan akan menjalin kerja sama lagi dengan PBB. Indonesia pun kembali menjadi anggota pada 28 September 1966 atau tepat 16 tahun setelah diterima untuk pertama kalinya menjadi anggota PBB.


2. Galileo Menemukan Tiga Satelit Jupiter


Pada tanggal 7 Januari 1610, astronom Italia Galileo Galilei menuliskan surat yang berisi penyebutan tiga satelit dari planet Jupiter. Penemuannya ini sebagai hasil dari perbaikan yang dilakukan Galileo Galilei pada teleskop, dengan kemampuan pembesar 20x, ia dapat melihat benda langit lebih jelas daripada yang mungkin dilakukan sebelumnya. Ia melakukannya di University of Padua yang ada di Venesia.


Hal ini memungkinkan Galilei untuk mengamati baik pada bulan Desember 1609 atau Januari 1610 apa yang kemudian dikenal sebagai bulan Galilea.


Pada awalnya Galileo mengira, satelit yang ditemukannya adalah bintang tetap di dekat Jupiter. Ia kemudian terus mengamati benda langit tersebut dari 8 Januari - 2 Maret 1610. Dalam pengamatan ini, dia menemukan benda keempat, dan juga mengamati bahwa keempatnya bukanlah bintang tetap, melainkan satelit yang mengorbit Yupiter.


Ketiga satelit yang ditemukan tersebut diberi nama Io, Ganymede dan Europa.