Kaya Akan Budaya, Ini 5 Tradisi Pernikahan yang Ada di Indonesia -->

Iklan Semua Halaman

Kaya Akan Budaya, Ini 5 Tradisi Pernikahan yang Ada di Indonesia

Minggu, 02 Januari 2022

 


Sumber artikel: www.enkosa.com

Indonesia yang kaya akan budaya memang identik dengan beraneka ragam tradisi unik, termasuk dalam pernikahan. Tradisi pernikahan yang ada di Indonesia terbilang menarik, terlebih karena di setiap daerah mempunyai ritual adat yang berbeda-beda.

Pada umumnya tradisi untuk pernikahan di Indonesia masih terjaga kelestariannya. Hal ini dikarenakan tradisi tersebut termasuk dalam adat-istiadat yang sudah dipercaya secara turun-temurun sejak zaman dahulu.

Tradisi Pernikahan yang Ada di Indonesia, Unik dan Menarik!

Pernikahan menjadi salah satu momen yang paling dinanti-nantikan oleh setiap orang. Selain untuk menyatukan tujuan hidup, pernikahan juga menjadi momen perayaan yang kental akan tradisi-tradisi unik.

Banyak sekali tradisi pernikahan di Indonesia yang menarik bahkan mengundang banyak perhatian dari masyarakat yang ingin menyaksikannya. Tradisi-tradisi tersebut dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan, sekaligus untuk memohon kebaikan untuk kedua calon mempelai.

Bahkan tradisi pernikahan tidak hanya dilakukan saat prosesi pernikahannya saja, tapi juga dimulai dari sebelum acara pernikahan digelar, seperti beberapa tradisi pra-nikah berikut ini.

1.      Tradisi Malam Bainai

Malam Bainai merupakan tradisi yang dilakukan satu hari sebelum akad nikah. Dalam tradisi ini teman calon pengantin ataupun para keluarga akan menempelkan atau melekatkan daun pacar yang telah ditumbuk dengan halus ke ujung jari calon mempelai perempuan hingga meninggalkan bekas berwarna merah kekuningan pada kuku tersebut.

Tradisi Bainai ini berasal dari Sumatra Barat atau adat Minang. Acara ini dilaksanakan sebagai salah satu simbol ungkapan rasa kasih sayang serta doa restu dari para sesepuh dalam keluarga pengantin. Pemberian inai pada kuku pengantin menjadi tanda bahwa anak dari keluarga tersebut telah dipersunting.

2.      Tradisi Pingitan dari Adat Jawa

Pingitan menjadi salah satu bagian dari adat pernikahan Jawa yang ada di Indonesia. Tradisi pra-pernikahan ini dilaksanakan dua ataupun tiga hari sebelum hari pernikahan dilangsungkan. Bahkan ada pula yang melakukannya sejak tujuh hari sebelum hari pernikahan tiba.

Dalam tradisi pingitan ini kedua mempelai tidak diperbolehkan bertemu apalagi bepergian keluar rumah. Ritual ini bertujuan untuk menjaga kesucian dari kedua calon mempelai serta melindungi mereka dari berbagai bahaya.

Sebab setiap orang tidak tahu bagaimana Tuhan akan melimpahkan takdir kepadanya, sehingga tradisi pingitan ini juga dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan agar hal-hal buruk tidak terjadi.

Bagi calon pengantin perempuan Jawa yang menerapkan tradisi ini, pelaksanaan pingitan akan dibarengi dengan tradisi mandi kembang. Hal tersebut juga bertujuan untuk membersihkan aura dari calon pengantin.

3.      Tradisi Ngekeb

Adat istiadat pernikahan memang banyak sekali ragamnya, seperti tradisi Ngekeb yang berasal dari adat Bali. Ngekeb menjadi tradisi yang cukup populer. Acara ini merupakan sebuah upacara di mana calon pengantin wanita akan menjalani serangkaian ritual, mulai dari mandi air bunga, keramas menggunakan air merang, dan juga menggunakan lulur dengan ramuan tradisional yang dibuat dari bunga kenanga, beras halus, kunyit, daun merak, pandan, dan lain sebagainya.

Dilaksanakannya tradisi ini bertujuan untuk menyiapkan calon pengantin perempuan dari kehidupan remaja yang menjadi seorang istri. Setelah serangkaian ritual tersebut dilaksanakan, maka calon pengantin akan masuk ke kamar pengantin dan tidak boleh pergi ke mana pun hingga nantinya pengantin lelaki menjemputnya.

4.      Kawin Colong

Suku Osing Banyuwangi juga mempunyai tradisi unik sebelum pernikahan. Tradisi ini muncul karena adanya peristiwa ketidaksetujuan dari orang tua calon pengantin perempuan pada pernikahan anaknya. Sehingga untuk melaksanakan keinginannya, calon pengantin pun melakukan kawin colong.

Dalam tradisi Kawin Colong ini calon pengantin perempuan akan diculik oleh lelaki yang akan menikahinya. Kemudian, pihak laki-laki akan menunjuk seseorang yang lebih tua untuk menjadi ‘Colok’ atau sebagai utusan yang akan membujuk orang tua perempuan. Dalam hal ini ‘tua’ yang dimaksud adalah orang yang disegani oleh masyarakat atau bisa disebut sebagai orang yang dituakan.

Colok adalah seorang penengah yang bertugas untuk mewakili pihak lelaki dalam meminta izin kepada orang tua perempuan. Pada saat Colok atau orang utusan datang bertamu dan melaksanakan niatan keluarganya, maka orang tua pihak perempuan pasti akan menyetujui pernikahan tersebut.

5.      Tradisi Betangas

Tradisi pernikahan yang ada di Indonesia kali ini berasal dari masyarakat Melayu. Betangas merupakan tradisi sebelum pernikahan adat yang merupakan ritual mandi uap bagi calon pengantin perempuan. Acara seperti ini biasanya dilakukan dua atau tiga hari sebelum acara pernikahan dilangsungkan.

Ritual Betangas dilaksanakan dengan tujuan menghilangkan bau badan yang tak sedap serta untuk mendetoksifikasi sisa racun yang terdapat dalam tubuh. Prosesi tradisi Betangas ini dimulai dengan calon mempelai perempuan yang duduk di bangku kecil.

Kemudian dia diarahkan untuk mengaduk-ngaduk air yang ada di dalam panci yang telah diisi dengan beragam rempah, seperti daun pandan, cengkeh, langir, kulit jeruk purut dan daunnya, daun kunyit, serai, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan sampai air mendidih hingga terbentuklah uap dari dalam panci.

 

Dari lima tradisi pernikahan yang ada di Indonesia, mana yang ingin kamu lakukan sebelum hari pernikahan tiba?

Berbagai tradisi unik tersebut tentu mempunyai sejarah dan juga tujuan yang berbeda-beda.

Namun, pada intinya setiap orang yang melaksanakannya selalu menaruh harapan yang baik untuk kehidupannya di masa mendatang.

Bagi Anda yang saat ini ingin melangsungkan pernikahan, yuk cek undangan pernikahan digitalnya klik jasa undangan online.