Aktualita.co - Tanggal 21 Februari setiap tahun di peringati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day. Sejarah dibalik perayaan Hari Bahasa Ibu dimulai pada tahun 1999 lalu saat Bangladesh menginisiasi perayaan ini. Ide ini kemudian canangkan dalam Konferensi Umum UNESCO pada November 1999.
Sidang Umum PBB menyambut baik proklamasi hari itu dalam resolusi 2002.
Pada tanggal 16 Mei 2007, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam resolusinya A / RES / 61/266 menyerukan kepada Negara-negara Anggota "untuk mempromosikan pelestarian dan perlindungan semua bahasa yang digunakan oleh masyarakat di dunia".
Dengan resolusi yang sama, Sidang Umum memproklamasikan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional, untuk mempromosikan persatuan dalam keragaman dan pemahaman internasional, melalui multilingualisme dan multikulturalisme.
Mengapa Bangladesh yang menginisasi peringatan Hari Bahasa Ibu ke PBB? Semua bermula saat Pakistan yang dibentuk pada tahun 1947 terpisah menjadi Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) dan Pakistan Barat (Pakistan) yang dipisahkan oleh India.
Pada tahun 1948, pemerintah Pakistan menyatakan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa nasional Pakistan. Kebijakan ini menuai protes dari mayoritas warga Pakistan Timur. Mereka menginginkan setidaknya Bangla juga menjadi salah satu bahasa nasional selain Urdu.
Protes kemudian merebak hingga terjadi demonstrasi. Puncaknya pada 21 Februari 1952, terjadi penembakan terhadap demonstran yang menyebabkan korban meninggal dan luka-luka. Ini disebut sebagai peristiwa langka di mana orang mengorbankan nyawanya demi kebebasan menggunakan bahasa ibu mereka.
Bangladesh menjadikan Hari Bahasa Ibu sebagai hari libur nasional. Mereka juga mendirikan monumen yang diberi nama Shaheed Minar untuk mengenang martir yang menjadi korban pada demonstrasi tahun 1952.
Setelah melalui berbagai perjuangan, Bengali kita menjadi salah satu bahasa nasional di Pakistan selain bahasa Urdu.
Tema Hari Bahasa Ibu Internasional
Setiap tahunnya, tema Hari Bahasa Ibu Internasional berbeda-beda. Untuk perayaan tahun 2021 mengambil tema Fostering multilingualism for inclusion in education and society. Dalam pesan ini, UNESCO mengingatkan bahwa bahasa dan multibahasa dapat memajukan inklusi dan mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.
UNESCO percaya bahwa pendidikan, berdasarkan bahasa pertama atau bahasa ibu, harus dimulai sejak tahun-tahun awal karena pengasuhan dan pendidikan anak usia dini adalah fondasi pembelajaran.
Hari Bahasa Ibu di Indonesia
"Indonesia sungguh kaya akan keragaman, dihuni lebih seribu suku bangsa yang berbicara dalam lebih 700 bahasa daerah. Semuanya dipersatukan oleh bahasa Indonesia yang kita pahami bersama," tulis Presiden Jokowi pada media sosialnya (21/2/21).
Di Indonesia Hari Bahasa Ibu diperingati oleh Kemendikbud melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa).
Dalam media sosialnya, Badan Bahasa menyebutkan jika bahasa ibu merupakan peletak dasar kecerdasan anak yang harus dijaga keberadaannya.
"Dalam konteks di Indonesia, bahasa ibu diidentikkan dengan bahasa daerah atau bahasa lokal. Pengindentikkan ini didasarkan pada keberagaman suku dan wilayah yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda," tulis Badan Bahasa di akun Instagramnya.
Hari Bahasa Ibu adalah salah satu Hari Penting di bidang Pendidikan dan Kebudayaan