Hubungan Indonesia-Kazakhstan berlangsung sangat baik. Bahkan kedua negara sudah terjalin tidak lama setelah Kazakhstan lepas dari Uni Soviet pada tahun 1991. Kunjungan pertama ini terjadi pada tahun 6 April 1995 oleh Presiden Soeharto.
Berikut fakta menarik hubungan Indonesia-Kazakhstan
1. Sejarah Hubungan Indonesia-Kazakhstan
Hubungan resmi Indonesia - Kazakhstan mulai terjalin sejak tahun 1993. Pada 2 Juni 1993, Indonesia dan Kazakhstan secara resmi membentuk hubungan diplomatik. Tetapi baru pada 29 Desember 2010 Indonesia membuka kedutaan besarnya di Nur Sultan, yang diikuti dengan pembukaan kedutaan besar Kazakhstan di Jakarta pada 13 April 2012
2. Saling dukung di forum multilateral
Kazakhstan terlihat selalu mendukung pencalonan Indonesia pada beragam forum multilateral. Indonesia dan Kazakhstan sama-sama tergabung sebagai anggota G-20 juga anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC/Organization of Islamic Cooperation).
Salah satu wujudnya saat Indonesia dan Kazakhstan saling mendukung atas pencalonan kedua negara pada Dewan HAM PBB.
3. Hubungan Wisata
Pada sektor pariwisata, tercatat pada tahun 2012, turis Kazakhstan ke Indonesia sebanyak 3.990 orang, dan pencapai 9.781 orang pada tahun 2019. Selain itu, banyak diadakan pagelaran seni dan acara budaya di sekolah yang mempromosikan tari tradisional, musik, kuliner, dan bahasa. Upaya ini dilakukan agar budaya antar kedua negara dikenal lebih jauh.
Mayoritas turis Kazakhstan berkunjung ke Bali. Seperti diketahui Kazakhstan dalah negeri landlock. Seluruh batasnya adalah daratan negara lain. Satu-satunya air ada di barat. Yaitu, Laut Kaspia. Yang meski bernama laut, sejatinya merupakan danau.
4. Tidak Wajib Visa
Buat kamu yang ingin berkunjung ke Kazakhstan, negara tersebut tidak lagi mewajibkan visa bagi WNI sejak September 2019. Sedangkan Indonesia sudah terlebih dulu membebaskan visa warga Kazakhstan sejak 2016.
5. Kazakhstan Tertarik Mie Instan Indonesia
Pada 2012 lalu, Kazakhstan tertarik untuk bekerjasama dengan Indonesia mendirikan pabrik mie instan di negara tersebut. Pembicaraan tersebut dimulai saat Presiden Nazarbayev berkunjung ke Indonesia yang dilanjutkan saat kunjungan presiden SBY ke Kazakhstan.
Kazakhstan adalah negara penghasil terigu dan gandum, sedangkan Indonesia berpengalaman dalam industri mie instan. Ini adalah kesempatan bagi merek dagang mi instan Indonesia untuk menembus pasar Asia Tengah, Rusia, dan bahkan Eropa.
Rencananya saat itu Indofood akan membangun pabrik mie instan di Kazakhstan yang melibatkan PT. Indofood Kazakhstan dan KazAgro JSC.