Benarkah Ilmuan Muslim Ali Mohamed Zaki Penemu Virus Corona? -->

Iklan Semua Halaman

Benarkah Ilmuan Muslim Ali Mohamed Zaki Penemu Virus Corona?

Rabu, 29 Januari 2020

Aktualita.co - Nama ilmuwan muslim Ali Mohamed Zaki, PhD mendadak banyak dibicarakan. Ia disebut -sebut menjadi penemu virus Corona. Lalu seperti apa kisah lengkapnya?

Mohamed Zaki adalah adalah virologis Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi. Ia pernah mendapati pasien yang menunjukkan adanya infeksi paru-paru. Dari sanalah penelitiannya berlanjut.

Iapun mempublikasikan temuannya tersebut pada pada jurnal kedokteran terkemuka The New England Journal of Medicine (NEJM) pada Oktober 2012, bersama dengan beberapa ilmuwan (virologist) dari Belanda.

Bersama dengan Sander Van Boheemen, Theo M Bestebroer, Albert D.M.E Osterhaus, dan Ron A.M Fouchier, mereka membuat tulisan berjudul "Isolation of a Novel Coronavirus from a Man with Pneumonia in Saudi Arabia".

Hasil penelitian ini selanjutnya menjadi salah satu rujukan penting penelitian berikutnya, terutama yang berkaitan dengan virus MERS-CoV.

Dipecat

Kisahnya dimulai pada Ketika itu, Ali Mohamed Zaki melaporkan seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun dengan gejala demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Pemeriksaan selanjutnya menunjukkan adanya proses infeksi di paru-paru.

Oleh Mohammade Zaki, mengirimkan contoh hasil laboratorium pasien itu ke Erasmus Medical Centre di Rotterdam, Belanda. Ini adalah laboratorium terkemuka mengenai virus.

Ketika dia menunggu hasil tes dari laboratorium itu, Zaki menguji coba sample virus dari si pasien.

Hasilnya begitu mengejutkan. Tes menunjukkan hasil positif. Dia menemukan infeksi virus patogen dari virus Corona.

Tapi, Zaki menemukan keanehan karena adanya infeksi yang lebih berbahaya dari SARS (severe acute respiratory syndrome). Zaki segera mengirim pesan ke laboratorium di Belanda untuk meningkatkan kewaspadaan.

Tes dari laboratorium pun mengonfirmasi pesan, virus itu berbeda dari Corona yang sebelumnya. Jadi sampai sini, sudah jelas bahwa virus Corona sudah dikenal sebelumnya. Tetapi kemudian muncul virus baru yang mirip.

Untuk meningkatkan kewaspadaan, Zaki mengunggah pesan ke proMED, sistem internet untuk melaporkan penyakit berinfeksi dan penyebarannya ke ilmuwan dan dokter. Akibat ini pulalah yang disebut-sebut menjadi penyebab ia akhirnya di pecat.

Karena virus itu diisolasi pertama kali di EMC, virus itu kemudian diberi nama HCoV EMC (Human CoronaVirus Erasmus Medical Center). Para Analisis menunjukkan bahwa virus HCoV EMC tersebut sangat dekat kekerabatannya dengan coronavirus yang ditemukan di kelelawar (bat coronavirus, yaitu BatCoV-HKU5 dan BatCoV-HKU4). 

Alasan inipulalah yang menjadi penyebab mengapa kelelawar dianggap menjadi binatang yang membawa virus Corona pertama kali. Coronavirus adalah keluarga besar virus, beberapa menyebabkan penyakit pada manusia dan lainnya menyebar di antara hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.


Bukan Penemu Virus Corona

Jauh sebelum berita virus Corona di Wuhan mendapat pemberitaan meluas. Sebenarnya virus Corona sudah dikenal lama.

Virus Corona yang mewabah dari Wuhan adalah virus ketiga yang memicu jadi wabah dalam dua puluh tahun terakhir. Demikian catatan jurnalis senior Forbes, Judy Stone.

Virus Corona pertama mewabah lewat SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada 2003 lalu yang menginfeksi 8.100 orang dan menewaskan 773 manusia di 37 negara.

Kedua  adalah Middle East respiratory syndrome coronavirus yang muncul pada 2012. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammed Zaki adalah jenis virus MERS ini.

Adapun virus Corona yang ada di Wuhan adalah jenis baru yang sementara dinamai 2019-nCoV.

Walau bukan penemu virus Corona, tetapi penelitiannya terkait MERS-Cov menjadi sumbangan berharga yang semoga bisa membawa kabar baik untuk membasmi virus Corona jenis 2019-nCoV.