5 Fakta Ibukota Kazakhstan yang Jadi Rujukan Indonesia Pindah Ibukota -->

Iklan Semua Halaman

5 Fakta Ibukota Kazakhstan yang Jadi Rujukan Indonesia Pindah Ibukota

Selasa, 08 Oktober 2019

Aktualita.co - Indonesia menjadikan Kazakhstan sebagai rujukan pemindahan ibukota. Kesuksesan pemindahan ibu kota ini bermula dari ketegasan presiden pertama Kazakhstan Nursultan Narbayev.

Merdeka sejak tahun 1991, Kazakhstan adalah negara bekas pecahan Uni Soviet dengan wilayah paling luas. Luas wilayahnya 2.724.900 kilometer persegi.

Seperti apa ibukota baru Kazakhstan? Berikut Fakta Ibukota Kazakhstan

1. Tak Hanya Ibukota, Tapi juga Ganti Nama

Pada tahun 1997, Kazakhstan memindahkan ibukotanya dari Almaty ke Astana. Tak hanya itu, negara ini juga mengubah nama ibukota mereka menjadi Nur-Sultan Kazakhstan pada Maret 2019.

Pergantian nama ibukota ini untuk menghormati Nursultan Nazarbayev yang mundur dari jabatan presiden. 

2. Alasan pemindahan Ibukota

Tidak semua warga Khazakhstan setuju pemindahan ibukota. Alasannya, udara Almaty lebih hangat dibandingkan udara di Astana.

Astana merupakan ibukota negara terdingin kedua di dunia yang bisa turun hingga -40 derajat celcius.

Walau demikian, Kazakhstan memindahkan ibukotanya dengan berbagai alasan. Salah satunya, karena Astana berada di tengah-tengah.

Juga mempertimbangkan faktor keamanan negara dimana Almaty terlalu dekat dengan negara lain yang ada di wilayah Selatan.

Kemudian juga persoalan kebutuhan suplai ibu kota baru. Mulai dari kebutuhan energi, industri, pangan. Ini harus diperhitungkan.


3. Menerapkan Energi Terbarukan

Pemindahan ibukota Kazakhstan menerapkan  energi terbarukan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya alam yang dimiliki.

Sebanyak 30% energi di ibukota baru berasal dari angin dan hidro energy.

4. Menjaga Konsep Ibukota

Kazakhstan sangat ketat dalam menjaga konsep yang sudah mereka siapkan. Mereka sangat menjaga populasi maupun bangunan-bangunan di kawasan tersebut.

5. Berisi Banyak Bangunan Futurustik

Astana memiliki banyak bangunan dengan konsep desain arsitektur futuristik. Tak heran jika Astana disebut sebagai Kota dengan bangunan paling aneh di dunia. Bukan hanya bentuknya yang unik, tetapi teknologi ramah lingkungan bangunannya yang membuat decak kagum.

Walau demikian, justru dengan itu, banyak turis asing yang datang ke Astana karena mengagumi karya karya arsitekturnya.

Negara ini berhasil membangun ibukotanya sendiri dan lepas dari bayang-bayang Uni Soviet.

Salah satunya, pusat hiburan bernama Khan Shatyr. Bangunan ini mirip tenda suku nomaden. Tak asal bangun, hal ini karena secara historis, Kazakhstan merupakan negara yang terdiri atas suku-suku nomaden yang beribu- ribu tahun mendiami daratan sangat luas di negara itu.