Kemampuan Lidah Mertua untuk mengurangi polusi sudah dibuktikan melalui penelitian oleh NASA bekerja sama dengan ALCA.
Lalu seperti apakah tanaman Lidah Mertua?
Namanya memang unik, disebut Lidah Mertua karena bentuknya seperti lidah yang memanjang dan keras serta tajam pada bagian ujungnya. Nama lain tanaman ini adalah pedang pedangan karena bentuknya yang juga mirip pedang.
Sedangkan nama ilmiahnya Sansevieria trifasciata, merupakan penghormatan untuk Raimondo di Sangro (1710 - 1771), Ratu San Severo, Italia. Dari kata san severo akhirnya menjadi sanseveria, dilafalkan sansevieria.
Ciri umum tanaman lidah mertua adalah daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Tanaman lidah mertua sudah cukup dikenal di kalangan pencinta tanaman hias. Salah satu yang membuat tanaman ini populer karena ia termasuk tanaman yang bisa tumbuh dengan sedikit air dan cahaya matahari. Ia bisa hidup ditempat kering dan juga tempat yang lembab.
Spesies yang paling umum digunakan di dalam ruangan adalah Sansevieria Trifasciata. Tanaman ini adalah tanaman tropis Afrika Barat yang sangat mudah tumbuh.
Manfaat Tanaman Lidah Mertua
Sejak dulu, tanaman lidah mertua dikenal sebagai tanaman yang dapat menyerap bahan beracun seperti karbondioksida, benzene, formaldehydem dan trichloroethylene.
Sedangkan penempatan Lidah Mertua di dalam ruangan juga bisa memberi manfaat menyerap radiasi yang dipancarkan oleh benda elektronik di dalam rumah.
Selain itu, di gedung gedung yang memiliki banyak polutan seperti karbondioksida dan nikotin, Lidah Mertua bisa membantu mengatasi gejala sick building syndrome melalui proses penyerapan polutan.
Tak hanya itu, Lidah Mertua juga memiliki aroma mirip Lavender. Karena itulah di beberapa negara maju seperti Perancis, masyarakatnya memanfaatkan lidah mertua sebagai parfum dan aromaterapi pewangi ruangan dengan cara diekstrak untuk didapatkan minyaknya.
Bagi pencinta tanaman hias, Lidah Mertua kerap dijadikan pagar semi permanen, mirip dengan tanaman bambu air.
Jika diolah, tanaman lidah mertua bisa dijadikan tonik rambut.
Di Afrika, Lidah Mertua dikenal sebagai penawar racun dari gigitan binatang berbisa.
Harga Tanaman Lidah Mertua
Di Indonesia, tanaman Lidah Mertua harganya bervariasi tergantung ukuran dan jenisnya. Rata-rata harga tanaman ini, Rp. 8.000 - Rp. 20.000 sementara di luar negeri seperti yang dimunculkan situs Amazon.com, tanaman ini dihargai USD 15 - USD 80.
Negara yang bisa menjadi tujuan eksport Lidah Mertua adalah Korea dan Singapura.