Daftar Lengkap Peraih Nobel 2017 Disertai Profil Singkat -->

Iklan Semua Halaman

Daftar Lengkap Peraih Nobel 2017 Disertai Profil Singkat

Jumat, 06 Oktober 2017
Aktualita.co - Penghargaan Nobel yang merupakan penghargaan dari Swedish Academy selaku penyelenggara baru saja mengumumkan peraih penghargaan tertinggi dunia tersebut. Pengumuman Nobel memang dilakukan secara bertahap sejak 2 hingga 9 Oktober 2017 di Swedia. Adapun penerimaan penghargaannya baru akan diberikan pada tanggal 10 Desember 2017 mendatang.

Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun kepada mereka yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru, atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat. Hal ini saat ini dianggap sebagai penghargaan tertinggi bagi mereka yang mempunyai jasa besar terhadap dunia. Tim yang menentukan peraih penghargaan berbeda-beda. Misalkan, untuk fisika dan kimia ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, lalu Fisiologi atau kedokteran oleh Karolinka Institute, Sastra oleh Swedish Academy, Ekonomi oleh Royal Swedish Academy of Sciences dan Nobel Perdamaian oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh Norwegian Storting.

Berikut daftar peraih hadiah nobel 2017 yang biasa juga disebut sebagai penghargaan nobel 2017.

Nobel Perdamaian 2017 - ICAN International Campaign to Abolish Nuclear Weapons


Hadiah Nobel Perdamaian 2017 diraih oleh International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), sebuah organisasi yang mendorong penghapusan senjata nuklir. ICAN menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2017 atas upaya mereka menaikkan kesadaran publik tentang konsekuensi serius dari senjata nuklir. ICAN juga dinilai aktif mengkampanyekan perlunya menghapus sama sekali jenis senjata ini.

ICAN menyebut dirinya sebagai koalisi ratusan organisasi nonpemerintah yang memiliki visi menghapuskan senjata nuklir dari muka bumi. Organisasi ini didirikan pada 2007 di Wina, Austria, di sela-sela konferensi internasional tentang perjanjian nonproliferasi nuklir.

ICAN yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, dan aktif di lebih dari 100 negara ini memobilisir pegiat dan selebritas untuk mengkampanyekan perlunya penghapusan senjata nuklir. Mereka berperan besar mewujudkan traktat larangan senjata nuklir yang ditandatangani 122 negara Juli lalu. Sejumlah pihak menggambarkan perjanjian ini hanya simbolis karena sembilan negara yang memiliki senjata nuklir menolak untuk membubuhkan tanda tangan.

ICAN bukan organisasi antisenjata nuklir pertama yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
Pada 1995, Nobel Perdamaian diberikan kepada Pugwash, organisasi yang juga aktif mengkampanyekan perlunya penghapusan senjata nuklir. ICAN akan menerima medali, sertifikat dan uang senilai US$1,1 juta (sekitar Rp14,8 miliar) dan upacara penerimaan akan digelar pada Desember.

Nobel Sastra 2017 - Kazuo Ishiguro 


Kazuo Ishiguro merupakan penulis berdarah Jepang berwarga negara Inggris. Ia sudah menerbitkan tujuh buku sejak 1982. Buku terbarunya berjudul The Buried Giant, diterbitkan pada 2015 lalu. Beberapa dari bukunya bahkan sudah diadaptasi menjadi film, seperti yang berjudul Never Let Me Go yang diterbitkan pada 2005.

Bukan hanya menulis buku, Ishiguro juga menulis cerita pendek dan skenario. Namanya bahkan tercatat menulis beberapa lirik, termasuk The Ice Hotel, I Wish I Could Go Travelling Again, Breakfast on the Morning Tram, Waiter Oh Waiter, dan The Changing Lights.

Nobel Sastra bukan penghargaan pertama untuknya. Ia pernah empat kali dinominasikan di Man Booker Prize, dan akhirnya muncul sebagai pemenang pada 1989 untuk The Remains of the Day. Ia juga disebut The Times sebagai salah satu dari 50 penulis Inggris paling hebat sejak 1945. Novelnya Never Let Me Go masuk daftar 100 novel berbahasa Inggris terbaik.

Nobel Fisika 2017 - Barry Barish, Kip Thorne dan Rainer Weiss


Pakar astrofisika Barry Barish, Kip Thorne dan Rainer Weiss dianugerah hadiah Nobel Fisika 2017, untuk temuan gelombang gravitasi atau Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO). Temuan ini merupakan bukti dari ramalan  Albert Einstein mengenai adanya gelombang gravitasi seabad silam, sebagai bagian dari teori relativitas umum. Gelombang baru ini dideteksi oleh ketiga ilmuan ini pada tahun 2015 yang lalu.

Rainer Weiss merupakan peneliti dari  Massachusetts Institute of Technology sedangkan Barry Barish dan Kip Thorne merupakan peneliti California Institute of Technology.

Nobel Kedokteran 2017 - Jeffrey Hall, Michael Rosbash dan Michael Young


Nobel Fisiologi 2017 atau Nobel Kedokteran 2017 diraih oleh tiga orang ilmuan yaitu Jeffrey Hall, Michael Rosbash dan Michael Young. Ketiganya berhasil membantu manusia memahami bagaimana tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia mengadaptasi ritme biologis sehingga selaras dengan gerakan Bumi. Jam tubuh - atau ritme sirkadian - mendorong perubahan besar dalam cara tubuh manusia berfungsi.

Penelitian ketiga ilmuan penerima hadiah Nobel itu dimulai sejak tahun 1984, ketika Rosbash and Hall, keduanya dari Universitas Brandeis, bersama dengan Young menemukan “gen yang mengatur waktu” dalam tubuh lalat buah. Hall dan Rosbash menemukan protein yang diubah oleh gen tersebut terkumpul pada malam hari dan menurun pada siang hari. Satu dasawarsa kemudian, Young menemukan gen-gen yang mengatur jam tubuh lainnya.

Nobel Kimia 2017 - Jacques Dubochet, Joachim Frank dan Richard Henderson


Jacques Dubochet, Joachim Frank dan Richard Henderson meraih penghargaan Nobel di bidang kimia atas karya mereka menyederhanakan dan meningkatkan pencitraan biomolekul. Mereka dipilih oleh Akademi Sains Kerajaan Swedia karena berhasil mengembangkan cara untuk menghasilkan gambar molekul dalam wujud tiga dimensi, yang menurut lembaga itu membawa biokimia ke era baru.  Temuan ini sangat penting untuk memahami kimia kehidupan dan pengembangan farmasi.

Hebatnya, Penemuan mereka ini bisa menghasilkan gambar dari segala hal mulai dari protein yang menyebabkan resistensi antibiotik hingga permukaan virus Zika. Dengan penemuan ini para peneliti dapat membekukan gerakan biomolekul dan memvisualisasikan proses yang sebelumnya tidak mereka lihat. Temuan ini sangat berguna untuk pengembangan obat-obatan

Terobosannya dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan kelahiran Jerman Frank dan Dubochet dari Swiss menggunakan air yang bisa membeku dengan cepat untuk mengabadikan bentuk biomolekul.